REFLEKSI DIRI "EKSISTENSI ILMU PENGETAHUAN"
Assalamualaikum👐
Im baaaaack, okay kali ini kita akan membahas dunia filsafat
mengenai “Eksistensi Imu Pengetahuan”
Baiklah untuk yang penasaran check this out
Pada blog kali ini saya akan membahas tentang Eksistensi
Ilmu Pengetahuan, yang dimana di dalamnya terdapat penjelasan mengenai
sebab-sebab pluralitas ilmu pengetahuan, pluralitas jenis dan sifat ilmu
pengetahuan, dan ke arah kesatuan ilmu pengetahuan
Apa sih eksistensi ilmu pengetahuan itu?😕
Di dalam dunia filsafat, dikenal
bahwa segala sesuatuyang ada pasti berada dalam “substansi” dan “eksistensi”. Substansi
adalah sifat hakikat suatu hal, sebagai inti-sari daripadanya, sehingga dengan
demikian menentukan jenis sebagai apa hal sesuatu itu. Sedangkan eksistensi
adalah bagaimana cara-cara keberadaan hal esuatu itu. Suatu hal bisa berada
dengan banyak cara, menurut ruang, waktu, dan kondisi tertentu. Sebuah meja
misalnya, dalam keadaan tertentu, menurut ruang dan waktu tertentu bisa menjadi
berbagai macam fungsi. Ketika dipakai menulis, makan, meja ujian dll. Jadi,
eksistensi menunjuk cara-cara keberadaan hal-hal sesuatu dalam wujud dan bentuk
yang jamak. Seperti halnya contoh meja itu tadi, bersubtansial tuggal, tetapi
bereksistensi jamak menurut perwujudan dan bentuknya.
A.
Sebab-Sebab
Pluralitas Ilmu Pengetahuan
Kebenaran mengenai kecenderungan
plurakitas ilmu pengetahuan dapat diterangkan seperti di bawah ini:
1.
Dapat ditinjau dari segi
manusia sebagai pendukung ilmu pengetahuan itu sendiri.
2.
Berkaitan dengan kodrat
ingin tahu manusia itu tadi, perkembangan ilmu pengatahuan dapat ditinjau dari
jenis, bentuk dan sifat objek materi ilmu pengetahuan.
B.
Pluralitas Jenis dan
Sifat Ilmu Pengetahuan
Sebagaimana telah
dijelaskan sebelumnya bahwa pemahaman tentang pluralitas jenis dan sifat ilmu
pengetahuan ada 2 yaitu, darinobjek materi dan forma. Dengan kata lain, suatu
jenis IP dengan sifat khususnya ialah sangat ditentukan oleh objeknya, dalam
artian termasuk jenis objek apa dan menurut segi yang bersifat bagaimana
penyelidikan IP itu dilakukan.
Selanjutnya, IP
kemanusiaan mempelajari masalah manusia dan kebudayaan. Oleh sebab itu, IP ini
berisikan masalah-masalah nilai-nilai manusiawi. Hal itu berarti bahwa cakupan
IP itu meliputi segala sikap dan tingkah laku moral manusia baik terhadap diri
sendiri, sesamanya, masyarakatnya, alam lingkungannya, maupun causa primanya.
C.
Ke Arah Kesatuan
Ilmu Pengetahuan
Kecenderungan pluralitas
IP seperti dijelaskan diatas, adalah memang wajar karena di samping faktor
keingintauan manusia yang tak pernah berbahas juga karena sifat bawaan daripada
onjek materi penyelidikan itu sendiri.
Tetapi, sejauh
manapun pluralitas ilmu pengetahuan berkembang, ternyata tetap terikat oleh dua
faktor, sehingga pluralitas itu tetap dalam suatu entitas yang utuh sebagai
ilmu pengetahua.
Faktor pertama,
manusia sebagai pendukung ilmu pengetahuan. Tegasnya, bagaimanapun pluralitas
dan perbedaan ilmu pengetahuan adalah tetap dari manusia dan untuk kepentingan
manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup dan kehidupannya.
Sedangkan faktor
kedua, yang justru memnentukan kecenderungan ke arah kesatuan pluralitas ilmu
pegetahuan itu adalah karena sifat hakikat atau bawaan daripada ‘objek materi’
dan ‘objek forma ilmu pengetahuan itu sendiri’.
Baiklah, sekian blog dari saya mohon maaf jika informasi
yang sedikit ini agak membingungkan karena saya juga sedikit bingung tetapi
kalau kalian sudah menyukai pelajaran ini insya Allah akan mudah untuk
memahaminya eaaa😎
wassalamualaikum🙏
Komentar
Posting Komentar