Refleksi Diri 5 "Hakikat Ilmu pengetahuan"
Assalamualaikum
Breeeeeem kali ini saya akan memposting blog secara marathon
guys maaf ya bukan buat nge-spam tapi memang baru ada kesempatan untuk
memposting blog ini
Pada refleksi kali ini kita akan membahas mengenai “Hakikat
Ilmu pengetahuan”
Okay, lets go
Dalam konteks, keberadaan segala
sesuatu selalu terikat oleh ruang dan waktu tertentu. Ketertarikansecara positif
seperti itu, mengakibatkan hal sesuatu yang eksis dalam kemajemukan dalam
jenis, sifat dan bentuk. Karena itu, diantara satu dengan yang lain menjadi
berbeda dan cenderung terpisah-pisah. Misanya manusia, dalam konteks berada
dalam ruang dan waktu terbatas, menjadi individu-individu yang berbeda-beda dan
cenderung terpisah antara satu dengan yang lainnya.
A.
Aspek Ontologis Ilmu
Pengetahuan
Masalah hakikat jenis ilmu pengetahuan
Ontologi, dalam bahasa inggris ontology,
berakar dari bahasa Yunani ‘on’ berarti ada dan ‘ontos’ berarti keberadaan,
sdangkan ‘logos’ berarti pemikian.
Beberapa krakteristik ontologi, sbg berikut:
1.
Ontologi adalah studi
tentang arti ‘ada’ dan ‘berada’, tentang ciri-ciriessensial dari yang ada daam
dirinya sendiri, menurut bentuknya yang paling abstrak
2.
Ontologi adalah cabang
filsafat yang mempelahjari tata dan struktur realitas dalam arti seluas
mungkin, dengan menggunakan kategori-kategori seperti: ada atau menjadi,
aktualitas atau potensial, nyata atau penam[akan, essensi atau eksistensi dll
3.
Ontologi adalah cabang
filsafat yang mencoba melukiskan hakikat terakhir yang ada yaitu Yang satu,
Yang Absolut, Bentuk Abadi, sempurna dll
4.
Cabang filsafat yang
mempelajari tentang segala sesuatu mutlak bergantung kepadanya.
B.
Aspek Etika
Dalam
hal hakikat ilmu pengetahuan, terutama pada titk etika, memperingatkan kepada
umat manusia untuk mulai sekarang memutar balik sikap dan perilakukehidupan
kepada orientasi baru berupa ‘kembali ke atas kesebaban’.berdasarkan pada asas
ini , sikap dan perilaku manusia dituntut untuk menomor satukan kebutuhan hidup
dan menomor duakan keinginan hidup. Dengan seperti ini perilaku manusia sebagai
makhluk, maka manusia mendapatkan kembali posisi dan perannya sebagai pemimpin
kehidupan.
Sekian dari saya wasalamualaikum dan selamat dunia akhirat
Komentar
Posting Komentar